pesan-pesan bisnis (kombis)
PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi
penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan
audiens, ide, saluran ; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata /
kalimat/ paragraph; dan merevisi.
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah
tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji
apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan
tujuan organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan
tertentu bisa dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui
beberapa cara : story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding
Recommendation)Worksheet, question and answer chain, dan journalist approach.
Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal
yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya,
dan harapan audiens.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur
karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya
adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai
macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya
adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang
tertulis maupun lisan.
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi
pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang
terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini
akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada
perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis
Yang termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis adalah :
1. Pemahaman Proses Komposisi
Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses
menciptakan lagu;merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya
hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses
penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
2. Perencanaan
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam perencanaan
diantaranya maksud komunikasi, sasaran audiens, ide pokok, saluran yang
digunakan.
3. Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan
kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan
paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan.
4. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan ditelaah kembali dari substansi
pesan yang akan disampaikan,gayapenulisa, struktur kalimat, dan bagaimana
tingkat pemahaman. Pengecekan dilakukan agar pesan tersampaikan sesuai
perencanaan.
5. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah
memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama
anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi.
6. Mengapa tujuan harus jelas
Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat
membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :
- keputusan untuk meneruskan pesan
- keputusan untuk menanggapi audiens
- keputusan untuk memusatkan isi pesan
7. Tujuan komuikasi bisnis.
Secara umum ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
memberi informasi, persuasi, dan melakukan kolaborasi
8. Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan
tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.
- apakah tujuan tersebut realistik
- apakah waktunya tepat
- apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
- apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan
9. Analisis Audiens
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang
jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi.
1. Cara mengembangkan profil audiens.
Mengembangkan suatu profi audiens boleh dikatakan gampang –
gampang susah. Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami
kesulitan karena audiens adalah orang – orang yang sudah dikenal, akantetapi
akan menjadi sulit bila belum.dalam kasus ini komunikator perku melakkukan
investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
- menentukan ukuran serta komposisi audiens
- siapa audiens
- reaksi audiens
- tingkat pemahaman audiens
- hubungan komunikator dengan audiens
2. Cara memuaskan audiens akan kebutuhan informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan
kebutuhan informasi audiens dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut dengan lima tahap di bawah ini ;
- cari apa yang diingikan oleh audiens
- antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
- berikan semua informasi yang diperlukan
- pastikan bahwa informasinya akurat
- tekankan ide – ide yang menarik bagi audiens
3. Cara memuaskan kebutuhan motivasional audiens
Ada kecenderungan bahwa audiens tidak mau mengubah sesuatu
yang ada dengan hal yang lebih baru. Cara mengatasinya adalah dngfan mengatur
pesan – pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima
audiens dengan mudah. Pendekatan yang dapa deliakukan adalah dengan memberikan
argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan argumentasi merupakan
cara yang baik, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi.
10. Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens delanjutnya adalah
menentuka cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada
satu tema pokok yaitu ide pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus
diidentifikasikan terlebih dahulu :
1. Teknik Curah Pendapat
beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara
lain :
- storyteller’s tour
- random list
- cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
- journalist approach
- quetion and answer approach
2. Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya
menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan
dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain
itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh
audiens.
11. Seleksi saluran dan media
Ide pokok dari pesan – pesan bisnis dapat disampaikan
melalui dua saluran yaitu saluran lisan atau oral atau tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan
memberikan feedback dengan segera. Kelebihan lain adalah sifatnya yang
ekonomis. Pendekatan lisan juga bermanfaat apabila yang disajikan adalah
informasi kontroversial karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat
mereka.
2. Komunikasi Tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah peneulis
mempunyai keempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan – pesan mereka.
Suatu format tulisan diperlukan jika informasi disampaikan kompleks dan
dibutuhkan catatan permanan untuk referensi.
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penyusunan pesan-pesan
bisnis terdiri atas tiga hal yaitu perencanaan, komposisi, dan revisi. Langkah
lain dalam penyusunan pesan-pesan bisnis adalah dengan menentukan ide pokoknya.
Ide pokok merupakan rangkuman pesan-pesan yang disampaikan. Selain itu dalam
merencanakan pesan-pesan bisnis perlu juga dilakukan pemilihan saluran
komunikasi yang akan digunakan
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS
A. ARTI PENTING
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN
Dalam
suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para
bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan
pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai
dengan apayang dikehendaki.
Dengan mengatur
ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan
akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis
bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan
menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam
mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :
1. Subjek
dan tujuan harus jelas.
2. Semua
informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide
harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua
informasi yang penting harus sudah tercakup.
Suatu
pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam
hal-hal berikut ini :
1. Memahami
pesan yang disampaikan
Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun
ide-ide secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan
dalam pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi
pesan.
2. Membantu
audiens menerima pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu
audiend dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima
isi pesan tersebut.
3. Menghemat
waktu audiens
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik,
penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian
pesan-pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan
saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan
dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur
pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan
dahi.
4. Mempermudah
pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu
pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu.
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian
pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang
ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa percaya diri
komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator,
semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK
TERORGANISIR
a. Bertele-tele
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam
pembahasan
C. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
. Pengorganisasian yang balk:
• Subjek dan tujuan harus jelas.
• Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan
tujuan.
• Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang
logis
Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik ?
1. Membantu audience memahami suatu pesan
2. Membantu audience menerima suatu pesan
Menghemat waktu : apabila pesan tidak terorganisir dengan
baik. Penyampaiannya akan menghabiskan waktu audence
Mempermudah pekerjaan komunikator
pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu
pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu
D. PENGORGANISASIAN
PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
Untuk
mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar
pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendefinisikan
dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar
bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang
lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta
yang ada.
Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka
outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan
adanya outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk
mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan
transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke
dalam tiga golongan, antara lain :
a. Memulai
dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi
umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan
terhadap audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang
mendasar bagi audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya.
b. Menyatakan
hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna dalam mendukung
ide-ide pokok.
c. Membuat
ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan,
maka outline yang dibuat akan semakin baik.
2. Menentukan
Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah
menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana
organisasional, melalui dua pendekatan yaitu :
a. Pendekatan
Langsung (direct approach), sering disebut juga dengan pendekatan
deduktif , dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti
pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan menyenangkan jika
menggunakan pendekatan ini.
b. Pendekatan
Tidak Langsung (indirect approach), atau sering disebut dengan
pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian baru
diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan merespon negatif dan tidak
menyenangkan.
Setelah
menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri audiens serta
telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah
menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan. Secara garis besar
jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan langsung (direct
request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill,
pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.
RENCANA-RENCANA ORGANISASIONAL:
1. PERMINTAAN
LANGSUNG (DIRECT REQUEST)
Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan adalah
penyampaian langsung pada poin yang dituju.
Jenis
atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan adalah penyampaian yang
langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat berbebtuk surat dan memo. Contoh
dari pesan permintaan langsung ini dat terlihat pada pembuatan surat pesanan,
permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit rutin
Isi dari sebuah surat Direct Request harus
terdiri dari 3 bagian antara lain:
1. Bagian
Awal
Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang
berisi tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang
digunakan hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya
adalah agar pihak atau orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih paham
akan maksud yang tergan dung dalam surat permintaan tersebut.
2. Bagian
Pertengahan
Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita
tulikan pada bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari
maksud permintaan. Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan
serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang
sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta
kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis,
sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan.
3. Bagian
akhir
Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi
dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu,
dan ekspresi terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah
pembaca, sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor
telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.
2. PERMINTAAN
INFORMASI RUTIN
Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti
penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan
pangkat , audience pada umumnya akan kecewa. Pesan-pesan persuasi : untuk
melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman , penjualan produk,
pendekatan yang digunakan adaah persuasi
Surat
permintaan rutin layak untuk memperoleh perhatian secara bijaksana. Dalam
kebanyakan organisasi, memo dan surat-surat seperti itu dikirim ke ratusan
bahkan ribuan karyawan, konsumen, klien dan para pemegang saham.
Surat
permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau
citra yang baik bagi suatu organisasi perusahaan.
Oleh
karena itu, ketika menulis suatu surat permintaan rutin, anda harus menjaga
maksud/ tujuan menulis suatu pesan dalam ingatan anda. Anda harus bertanya
pada diri sendiri apa yang anda inginkan terhadap pembaca setelah mereka
memahami pesan yang anda sampaikan.Surat permintaan rutin layak untuk
memperoleh perhatian secara bijaksana. Dalam setiap organisasi, memo dan
surat-surat dikirim ke ratusan bahkan ke ribuan karyawan , konsumen, klien dan
sebagainya. Surat permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu
kesan positif atau citra yang baik bagi organisasi yang bersangkutan. Pedoman
dalam menulis surat ini bahwa harus dijaga maksud dan tujuan menulis suatu
pesan dalam ingatan kita. Dalam membuat surat permintaan rutin perlu
diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu : apa yang diketahui, mengapa hal tersebut
perlu diketahui, mengapa hal ini dapat membantu.
Dalam
kaitannya dengan direct request, maka permintaan rutin dapat
berasal dari dalam maupun luar organisasi bisnis.
1. Permintaan
dari dalam organisasi
Meskipun suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan,
namun beberapa pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis,
seperti memo. Memo dalam bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan
membantu audiens mengetahui secara tepat apa yang diinginkan.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan
karyawan, pimpinan dengan karyawan, pimpinan dengan supervisor dan sebagainya..
2. Permintaan
dari luar organisasi
Sebagai seorang pelaku bisni prifesional perlu adanya
komunikasi dengan para pelanggan, pemasok, dan perusahaan lain untuk berbagai
keperluan bisnis. Selain itu, banyak surat-surat yang harus dikirim ke luar
organisasi untuk memperoleh informasi penting, seperti informasi produk baru,
katalog buku terbaru, keinginan untuk menjalin kerjasama bisnis, keinginan
untuk berlangganan. Disamping itu , dapat juga memberikan respon terhadap ilkan
yang dipasang di suatu surat kabar. Dalam hal ini perlu diperhatikan tiga hal,
yaitu : dimana kita membaca iklan tersebut, jelaskan apa yang kita maksud,
cantumkan alamat yang jelas dan lengkap untuk balasan surat.
4. PENULISAN
PERMINTAAN RUTIN DAN PESAN-PESAN POSITIF
Menulis pesan-pesan baik yang berupa surat-surat untuk
kalangan intern maupun ekstern perusahaan dan memo merupakan hal yang
rutin. Penyampaian pesan-pesan rutin, good news dan good will dapat
dilakukan dengan pendekatan langsung (direct approach).
Pendekatan langsung (direct approach) memiliki
beberapa keunggulan yaitu:
1. Meningkatkan
pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama kali
2. membaca
suatu pesan)
3. Menekankan
pada hasil suatu analisis yang telah anda lakukan
4. Menghemat
waktu bagi audiens karena mereka dapat segera mengetahui apa maksud pesan
tersebut dan juga dapat memutuskan segera pada bagian mana yang perlu
memperoleh perhatian dan yang tidak perlu memperoleh perhatian secara seksama.
Sedangkan kelemahannya adalah faktor kebiasaan dimana orang
cenderung menyampaikan suatu pesan berdasarkan cara berpikirnya dan
kesulitan untuk mengubah pola pikir yang cenderung langsung ke pokok
bahasan, hal ini terkait dengan pola pendidikan yang telah diajarkan
sebelumnya.
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis (komunikasi) yang
positif, bak melalui lisan atau tulisan, maka bentuk-bentuk pesan yang
disampaikan akan mengikuti suatu formula yang sederhana, yaitu mulai dengan ide-ide
pokok yang jelas. Diusahakan dalam bagian awal, penulisan pesan-pesan positif
dimulai dengan pernyataan yang jelas dan tegas.
Pada bagian pertengahan, sampaikan penjelasan secara rinci.
Bagian ini adalah bagian penjelasan rinci dan porsi terbanyak dibanding dengan
bagian awal dan akhir.
Pada bagian akhir pesan-pesan positif, umumnya diakhiri
dengan pemberian kesan yang baik atau pernyataan yang ramah dan harapan
tindakan khusus yang diinginkan oleh audiens.
3. PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DAN PESAN PERSUASIF
MENULISKAN PESAN GOODWILL dan GOOD NEWS
Meskipun hubungan dalam bisnis sebagian besar diwarnai
dengan pertimbangan manfaat dan biaya, namun ada saatnya perusahaan menjalin
hubungan personal dengan relasi bisnisnya.
Perusahaan dapat meningkatkan hubungannya dengan konsumen
dan relasi bisnis lain dengan mengirimkan pesan yang bersifat kekeluargaan.
Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan tsb mempunyai
pengaruh positif thd bisnis.
Beberapa bentuk goodwill yang sering dibuat oleh perusahaan
adalah ucapan selamat (congratulations), messages of appreciation, condolences
dan greetings.
Ucapan selamat (congratulations)
Bagaimana menyusunnya : pertama-tama ide pokok diletakkan
pada bagian awal pesan. Setelah itu diikuti dengan rincian atau informasi
tambahan yang mendukung ucapan selamat. Selanjutnya diakhiri dengan penutup.
Usahakan meyakinkan dan menggambarkan penerima memang layak mendapatkan itu
Penghargaan (Messages of Appreciation)
Dapat diberikan pada individu yang tepat yang memang
seharusnya medapat penghargaan. Atau pada relasi bisnis, karena jasanya
terhadap perusahaan
UCAPAN (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan perhatian terhadap perusahaan
atau individu. Bencana atau musibah dapat berupa perush yang mengalami bencana
spt kebakaran, kemalingan, kerugian lain. Penyusunan ucapan duka cita dimulai
dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan rasa simpati.
Ucapan salam (greetings)
Ucapan salam biasanya diberikan kepada orang-orang yang ada
dalam perusahaan ataupun pada relasi spt pemasok, konsumen. Tujuan ucapan salam
adalah menunjukkan hubungan yang ramah atau hangat diantara mereka
Kualifiksi
bentuk goodnews dalam komunikasi bisnis :
1. Good
News tentang pekerjaan
Umumnya surat yang menginformasikan kabar baik atau berita
yang menyenangkan (good news) menggunakan pendekatan langsung.
Contoh good news berkaitan dengan masalah pekerjaan, antara
lain penerimaan kerja, kenaikan pangkat/ jabatan/ posisi, memperoleh bonus
kerja, tunjangan hari raya, kenaikan gaji dan pengakuan/ penghargaan prestasi
kerja.
2. Good News Tentang
Produk
Good News yang berkaitan dengan produk antara lain,
pembicaraan diskon harga produk, sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk
gratis (buy 3 get 1 free), pemberian kupon diskon harga produk, membeli produk
dalam jumlah tertentu akan memperoleh hadiah tertentu (seperti kalender tahun
baru, produk aksesoris atau produk pelengkap).
3. Pesan-Pesan Goodwill
Goodwill adalah suatu perasaan positif yang
dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Sebagai pelaku bisnis,
seseorang dapat juga mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti
pelanggan, pemasok atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesan
secara bersahabat atau catatan-catatan singkat yang tak diharapkan, yang secara
tidak langsung berkaitan dengan tujuan bisnis
tertentu. .
PENULISAN PESAN-PESAN PERSUASIF
Persuasi
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Meskipun kebanyakan pesan-pesan bisnis adalah rutin, namun
dalam beberapa situasi tertentu diperlukan pesan yang didesain untuk memotivasi
atau memberi persuasi kepada orang lain. Penyampaian pesan ini tidak
hanya digunakan untuk kepentingan internal organisasi namun dapat
pula digunakan untuk kepentingan eksternal organisasi seperti permintaan atau
informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan
kerjasama.
Pesan-pesan
persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan
ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan
tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan
pesan-pesan persuasif antara lain :
1. Analisis
Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan
cara menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk
mengakomodasi perbedaan individual, maka perlu menganalisis audiens dan
kemudian menyusun suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan
mereka. Cara yang paling mudah dalam menilai kebutuhan audiens adalah dengan
berpedoman pada teori kebutuhan dari Maslow yang menyatakan bahwasanya manusia
memiliki lima kebutuhan yang sifatnya berjenjang..
2. Mempertimbangkan
Perbedaan Budaya
3. Pemahaman
terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan
kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka akan memberikan
penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda
akan berbeda cara memberikan persuasinya.
4. Memilih
Pendekatan Organisasional
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran
dan sesuai dengan apa yang dikehendaki maka perlu diperhatikan cara
penyampaiannya kepada audiens, apakah menggunakan
pendekatan langsung atau tidak langsung.
Persuasi
yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu :
1. Menetapkan
kredibilitas
Bagi seorang komunikator tingkat kredibilitas ditentukan
oleh sejaumana tingkat kepercayaan dan reabilitas dirinya. Kredibilitas adalah
kapabilitas untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Cara yang digunakan untuk
menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah dengan fakta, berupa dokumen,
statistik, jaminan, dan hasil riset yang menjadi bukti objektif yang mendukung
kredibilitas seseorang.
Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas
seseorang adalah menjadi seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu,
antusias terhadap materi yang disampaikan, objektif dalam penilaian sesuatu,
sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens, kejujuran dapat
menumbuhkan penghargaan audiens, intensitas yang baik akan membantu minat
audiens, dan pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan sebelumnya dapat
membantu mengidentifikasi audiens.
2. Membuat
kerangka argumentasi audiens
Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan rencana
organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
a. Attention (Perhatian),
meyakinkan audiens dibagian permulaan bahwa ada sesuatu yang akan disampaikan. Memperkenalkan
suatu masalah atau ide yang membuat audiens mau mendengar pesan-pesan yang akan
disampaikan.
b. Interest (Minat),
menjelaskan relavansi pesan-pesan yang disampaikan dengan audiens.
Mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama secara rinci.
Menghubungkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik
yang dapat dinikmati oleh audiens.
c. Desire (Hasrat),
mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan
dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens, dan berusaha untuk
mengimplementasikan ide atau gagasan.
d. Action (Tindakan),
menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap audiens. Perlu juga
dipikirkan bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang
dilakukan, serta menemukan cara agar tindakan tersebut mudah untuk dilakukan.
3. Memilih
Daya Pemikat
Umumnya pesanpesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan
logika (logical appeals) dan daya pemikat emosional (emotional appeals) untuk
melakukan persuasi audiens.
Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan apabila
tergantung pada tindkan yang diharapkan, harapan para audiens, tingkat
resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau gagasan tersebut.
a. Pemikat
Emosional
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi
yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada
audiens sepanjang pemikat emosional bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata
yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang seperti kebebasan, keberhasilan,
nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemikat
Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat
dilakukan seperti membuat aduan (claim) dan memberikan dukungan atas aduan
tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan
pendekatan ini didasari atas berbagai alasan diantaranya :
Analogi,
adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti
fisik pula.·
Induksi,
adlah memberikan berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan
umum.·
Deduksi,
Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan yang khusus.·
c. Pertimbangan
Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan
memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang
paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur
kepada audiens dengan memenuhi kebutuhan mereka.
PENULISAN BAD NEWS
Apabila perusahaan ingin memberikan tanggapan atas keluhan
pelanggan, mengkomunikasikan permasalahan tentang pesanan atau memberitahukan
perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra perusahaan secara
negatif, maka perlu memperhatikan tiga hal, yaitu penyampaian bad news,
penerimaan pesan tersebut dan menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens.
Ada
dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, berkaitan dengan pesan yang
tak menyenangkan ini :
1. Menciptakan
Audience – Centerred Tone
Menyangkut nada atau intinasi dalam penyampaian bad news
mampu memberikan kontribusi yang cukup penting bagi efektivitas penyampaian
pesan-pesan bisnis yang didukung dengan tiga tujuan yang khusus, yaitu :
a. Membantu
audiens mengerti akan bad news yang merupakan suatu keputusan yang tegas
b. Membantu
audiens mengerti keputusan yang diambil adalah adil.
c. Membantu
audiens agar tetap memberikan goodwill bagi perusahaan.
2. Memilih
Pendekatan Organisasional
Dalam menyampaikan suatu pesan yang sifatnya bad news, dapat
dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu perencanaan tak langsung (indirect plan)
dan perencanaan langsung (direct plan).
a. Pendekatan
tidak langsung (indirect plan), merupakan pendekatan yang digunakan untuk
penulisan pesan-pesan yang mempunyai dampak kurang menyenangkan kepada audiens.
Dalam pendekatan ini terdapat empat bagian penting yaitu
·Pembuka, yang
menempatkan audiens pada situasi yang netral serta penyataan yang tanpa beban
bagi audiens.
·Alasan, dengan
mengemukakan alasan mengapa suatu keputusan harus diambil, sebelum menyampaikan
yang sebenarnya, penyampaian alasan yang efektif akan sangat membantu audiens
menyadari bahwa keputusan yang diambil adalah fair atau logis.
·Bad news, merupakan
hal yang mungkin “menyakitkan” bagi audiens yang endengarnya, namun demikian
bagian ini merupakan bagian utama yang merupakan keputusan yang diambil dari
suatu kondisi.
·Penutup, setelah
pesan yang kurang menyenangkan disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah
memberikan kata-kata penutup yang bersifat positif, hangat, bersahabat, dan
lebih menyenangkan. Dapat juga diusulkan suatu cara pemecahan dari masalah yang
dihadapi oleh audiens.
b. Perencanaan
Langsung
Suatu pesan yang kurang menyenangkan yang diorganisir
melalui perencanaan langsung akan diawali dengan suatu pernyataan bad news,
selanjutnya diikuti dengan berbagai alasan yang mendukungnya, dan diakhiri
dengan penutup yang bersahabat. Pendekatan ini memiliki kelebihan bahwa audiens
hanya memerlukan waktu yang relatif singkat untuk sampai pada ide pokok yaitu
bad news.Pendekatan ini dapat diterapakan apabila :
Penerima
pesan lebih menyukai pesan langsung ke inti yang dituju.·
Pesan
tersebut mempunyai pengaruh yang kecil terhadap si penerima pesan·
Pesan
disampaikan secara empati.·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar